Minggu, 15 Agustus 2010

Parasitoid


Parasitoid merupakan serangga yang hidup sebagai parasit pada atau dalam tubuh serangga lain selama masa pradewasa (Susilo, 2007). Fase dewasanya tidak bersifat parasitik melainkan hidup bebas dengan memakan nektar, madu, tepung sari, atau air. Ada imago parasitoid yang sesekali memakan cairan tubuh inangnya atau bahkan berperilaku sebagai predator.
Berdasarkan perilaku dan biologinya, parasitoid dapat digolongkan ke dalam tipe-tipe sebagai berikut (DeBach, 1974; DeBach and Rosen, 1991):

1. Parasitoid primer dan parasitoid sekunder
Parasitoid primer merupakan serangga yang memarasit serangga nonparasitoid (fitofagus atau hematofagus) sedangkan parasitoid sekunder merupakan parasitoid yang memarasit parasitoid primer. Parasitoid sekunder itu dapat diparasit oleh parasitoid tersier, dan seterusnya. Parasitoid yang memarasit parasitoid lain disebut sebagai hiperparasitoid. Selain itu, ada hiperparasitoid yang memarasit spesiesnya sendiri, misalnya Coccophagus scutellaris (hymenoptera:Aphelinidae). Coccophagus jantan memarasit saudara betinanya secara obligat. Hiperparasitoid seperti Coccophagus jantan disebut juga sebagai adelfoparasitoid.

2. Endoparasitoid dan ektoparasitoid
Endoparasitoid merupakan parasitoid yang hidup dan berkembang di dalam tubuh serangga inang sedangkan ektoparasitoid hidup dan berkembang di luar tubuh serangga inang.

3. Parasitoid soliter dan parasitoid gregarius
Dari satu ekor inang dapat muncul satu atau lebih dari satu ekor imago parasitoid. Parasitoid dalam kasus pertama adalah parasitoid soliter sedangkan dalam kasus kedua adalah parasitoid gregarius.

4. Superparatisme dan paratisme ganda
Superparatisme merupakan fenomena parasitisme di mana lebih dari satu individu spesies yang sama berkembang dalam tubuh inang sedangkan parasitisme ganda di dalam tubuh inang terdapat lebih dari satu spesies parasitoid. Salah satu mekanisme timbulnya parasitisme ganda adalah kleptoparasitisme, yaitu adanya parasitoid yang sengaja meletakkan telur pada inang yang sudah diparasit oleh parasitoid lain yang tidak sejenis. Parasitoid yang berperilaku demikian disebut kleptoparasitoid.

5. Parasit telur dan parasit larva
Parasit telur adalah parasit yang diletakkan oleh induknya di dalam telur inang. Parasit makan, tumbuh, dan berkembang (termasuk berpupa) di dalam telur inang. Telur inang yang berparasit itu tidak dapat menetaskan larva inang melainkan menghasilkan imago parasit. Berbeda dengan parasit telur, induk parasit larva meletakkan telurnya pada tubuh larva inang. Selain itu, berbeda dengan parasit telur yang selalu bersifat endoparasit, parasit larva dapat bersifat endoparasit maupun ektoparasit. Larva inang yang terparasit tidak dapat berpupa, melainkan menghasilkan imago parasit. Dengan kata lain, parasit telur melangsungkan seluruh siklus hidupnya di dalam telur inang sedangkan parasit larva melangsungkan seluruh siklus hidupnya para larva inang. Dengan dasar ini, dikenal pula parasit pupa, parasit larva-pupa, parasit imago, dan sebagainya

Referensi : Susilo, F.X. 2007. Pengendalian hayati dengan memberdayakan musuh alami hama tanaman. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Parasitic Wasp Video

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan komentarmu tentang serangga